Pengertian Statistika

Rabu, 19 November 2014

Pengertian Statistika
Statistika (Status: Latin; Statizien: Yunani; State: Inggris) secara harfiah berarti Negara atau kesatuan politik. Hal ini dilatar belakangi oleh sejarah statistika yang dulunya digunakan untuk kepentingan administrarif Negara Mesir, Babylonia, dan Roma, misalnya dalam perhitungan pajak, atau untuk mobilasasi penduduk dalam angkatan perang, motede statistika saat itu adalah metode sensus (populasi), karena penduduk yang masih sedikit.
Kini statistika sudah berubah jauh, statistika diartikan sebagai seperangkat metode yang membahas tentang bagaimana cara: (1) mengumpulkan data; (2) meringkas data; (3) menganalisis data; (4) menyajikan data; dan (5) melakukan interpretasi atau menarik kesimpulan dari data yang ada.
Manfaat Statistika Untuk Penelitian
Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa penelitian adalah penyelidikan secara sistematis terhadap objek dan sumber kajian untuk membangun fakta dan mencapai kesimpulan. Pelaksanaan sebuah penelitian akan melalui sejumlah tahapan yang membutuhkan alat bernama statistika, terutama dalam tahap penentuan sampel, pengumpulan dan penyajian data, serta dalam tahap analisis data. Gambar (1) memperlihatkan manfaat statistika dalam tahapan/proses penelitian.

  1. Menentukan sampel berarti menentukan jumlah sampel, sehingga sampel yang digunakan dapat dianggap representative terhadap populasi.
  2. Mengumpulkan data mengharuskan peneliti menggunakan instrumen penelitian, yaitu semacam alat bantu yang digunakan oleh si peneliti dalam proses pengumpulan data, seperti angket, lembar pengamatan, soal tes, dan sebagainya. Sebelum instrumen penelitian digunakan, maka terlebih dahulu harus diuji validitas (ketepatan) dan reabilitasnya (keterandalan). Dalam statistika, terdapat uji yang sering digunakan untuk mengukur derajat validitas instrumen penelitian (misalnya: Karl Pearson atau Koefisien Korelasi Product Moment) dan derajat reabilitas instrumen (misalnya: rumus Flanagan, rumus Rulon).
  3. Penyajian data dengan metode statistika ditujukan agar data yang disajikan lebih komunikatif, teknik penyajian data tersebut berupa: tabel, grafik, diagram, pictogram, dan lain sebagainya.
  4. Menganalisa data adalah kegiatan mengolah data menjadi sebuah kesimpulan. Dalam hal ini, statistika yang sering digunakan antara lain: korelasi, regresi, t-test, anova, dan sebagainya.
Jenis-jenis Statistika
Metode statistika dapat digolongkam menjadi 2 metode, yaitu Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensia.

  1. Statistika deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu data hasil penelitian namun tanpa adanya generalisasi atau membuat kesimpulan yang lebih luas. Ciri dari penelitian deskriptif adalah tidak menggunakan sampel, atau kalaupun menggunakan sampel, maka peneliti tidak bermaksud membuat kesimpulan terhadap keseluruhan populasi.
    Secara umum, kegiatan dalam statistika deskriptif meliputi 2 hal, yaitu menyajikan data dan meringkas data. Menyajikan data bertujuan agar data yang ditampilkan terlihat lebih informatif, untuk tujuan tersebut maka data umumnya direpresentasikan dalam bentuk tabel, atau grafik seperti: batang (bar), lingkaran (pie), garis (line), poligon, histogram, ogive dan sebagainya.
    Meringkas data bertujuan untuk membuat sebuah ukuran kuantitatif yang dapat mewakili sekian banyak data. Ada 2 hal yang sering dipertimbangkan dalam penentuan data pewakil: (1) letak data, seperti: rata-rata (means), titik tengah dari sekumpulan data (median), data yang paling sering muncul (modus), kuartil, desil, persentil; (2) variasi atau penyebaran data, seperti: koefisien variasi, standar deviasi, dan sebagainya.
  2. Statistika inferensi adalah metode statistika yang membahas mengenai cara menganalisis data serta mengambil kesimpulan (berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian hipotesis), metode ini sering disebut statistika induktif karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada informasi dari sebagian populasi saja (sampel).
    Statistika invernsi, berdasarkan normal atau tidaknya distribusi data, dapat dibagi menjadi statistika parametris dan nonparametris. Statistika parametris digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal, contoh analisis statistika parametris adalah Uji-t, ANOVA, Regresi, dan sebagainya. Sedang statistika nonparametris digunakan untuk menganalisis data ordinal dan nominal dari populasi yang distribusinya tidak mesti diasumsikan normal, contoh uji nonparametris adalah Khi-kuadrat, koefisien korelasi Spearmen, Uji Mann-Whitney, Uji Friedman.
Berikut kami tampilkan gambar 3 yang menyajikan informasi tentang perbedaan alur kegiatan antara statistika deskriptif dan statistika inferensial.

Kegiatan (a) sampai dengan (c) dikenal sebagai statistika deskriptif, yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan serta penyajian data. Sedangkan kegiatan (d) dan (e) dikenal dengan istilah statistik inferensi, yaitu yang berkaitan dengan kegiatan menyimpulkan dan menarik kesimpulan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Penerapan Statistik Penelitian Bagi Mahasiswa © 2014 | Designed by Nanda Fega Gasela